Tanjung Benoa Bali Pemikat Pencinta Watersport – Festival Bahari

Hai pencinta watersport Tanjung Benoa Bali

Kali ini kami akan berikan berita seputar watersport Tanjung Benoa dan juga Festival Bahari Bali yang kami copas dari portal koran Jakarta. Berikut informasinya…

Tanjung Benoa Bali

Wisata bahari masih menjadi andalan sebagai tempat pariwisata favorit di Bali. Karena pantai selama ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara, baik sekadar untuk berjemur maupun menikmati atraksi wisata.

Adalah Kawasan Tanjung Benoa, yang lokasinya berdekatan dengan kawasan pariwisata terpadu Nusa Dua, yang lebih dikenal dengan Bali Tourisem Devlopment Corporation (BTDC) menjadi kawasan wisata bahari terbesar di Pulau Dewata.

Menurut salah seorang Praktisi Pariwisata setempat, Wayan Ranten, pihaknya memelopori pengembangan wisata bahari Tanjung Benoa dengan membuka wahana water sport.

Objek wisata Tanjung Benoa selama ini tetap eksis sebagai pusat wisata bahari di Pulau Dewata karena memiliki pemandangan palung yang indah dengan beragam biota laut.

Wayan Ranten, yang aktif dalam kepengurusan Badan Independen Pemantau Pembangunan dan Lingkungan Hidup (BIPPLH) Kabupaten Badung dan Yayasan Bumi Bali Bagus (YBBB), menilai objek wisata Pantai Kawasan Tanjung Benoa itu sangat strategis karena jarak tempuh yang terjangkau dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, jalan tol Bali Mandara, dan tempat sarana pawisata lainnya.

Wisata air Tanjung Benoa semakin baik yang ditandai dengan bertambahnya jumlah pengembang wahana tersebut dan tingginya kunjungan setiap tahunnya.

Untuk itu, pihaknya mengharapkan dukungan semua pihak, khususnya komponen pariwisata agar Tanjung Benoa tetap dijaga kelestariannya karena selama ini manfaatnya sangat dirasakan masyarakat setempat.

Pertumbuhan pariwisata tersebut mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak hingga ke perguruan tinggi.

Selain itu, penyumbang sumber pendapat daerah Kabupaten Badung yang digunakan untuk membangun infrastruktur pelayanan umum, termasuk tempat ibadah umat Hindu sebagai upaya melestarikan budaya Bali.

Hal itu penting karena Bali membutuhkan sumber finansial yang kuat untuk menopang berbagai program mempertahankan dan melestarikan budaya yang beragam yang mampu menjadi daya tarik turis untuk datang.

Sebelum sektor pariwisata berkembang di kawasan Tanjung Benoa, masyarakat setempat mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan penangkap ikan, namun sekarang berubah total sebagai pengangkut wisatawan dalam menikmati berbagai atraksi wisata di laut.

Perubahan nelayan hampir terjadi 180 derajat sehingga memberikan dampak positif terhadap tingkat kesejahteraan mereka.

Water sport kawasan Tanjung Benoa kini dikelola oleh sekitar 20 perusahaan dan khusus pada perusahaan yang dikelola Wayan Ranten rata-rata melayani 200 wisatawan per hari. Wisman yang senang menikmati atraksi wisata air itu, antara lain berasal dari Australia, Tiongkok, India dan sejumlah negara lainnya.

Atraksi Kawasan Wisata Bahari Tanjung Benoa beroperasi selama sembilan jam per hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 waktu setempat menawarkan sekitar 16 jenis permainan, di antaranya parasailing, banana boat, jet ski dan water ski.

Belakangan yang paling disenangi wisman adalah atraksi parasailing adventures, yakni permainan yang dilakukan di tengah laut dan pelancong didorong naik dengan air, kemudian turun di perahu.

Cek harga watersport Tanjung Benoa

Festival Bahari Bali

Bukan hanya Tanjung Benoa, di Kabupaten Badung, selama ini dikenal sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Bali, ditandai keberadaan belasan hotel berbintang, restoran, dan fasilitas pendukung lainnya di sepanjang pantai dari kawasan Nusa Dua, Tanjung Benoa, Jimbaran hingga Kuta.

Berbagai upaya dan terobosan dilakukan agar wisatawan mancanegara tetap tertarik berkunjung ke daerah itu serta menemukan nuansa dan hal-hal baru, meskipun sudah berulang kali berlibur ke Pulau Dewata.

Untuk itu, Pemkab Badung akan menggelar Festival Bahari yang akan dilaksanakan di sejumlah pantai, yakni Pantai Tanjung Benoa, Pantai Mengiat, Pantai Kedonganan, Pantai Pandawa, dan Pantai Kuta.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung, I Made Badra, mengatakan kegiatan tersebut rencananya digelar selama tiga hari, pada 19–21 Mei 2019 melibatkan 12 provinsi di Indonesia, yakni kebanyakan dari Sumatera dan Sulawesi. Festival Bahari dalam kemasan yang unik dan menarik itu memiliki sedikitnya sepuluh jenis kegiatan yang mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.

Kegiatan itu antara lain menyangkut wisata kuliner Nusantara, pementasan sendratari, dan aneka jenis kesenian tradisional di Pulau Dewata, di samping atraksi wisata yang selama ini memang dinikmati di masing-masing pantai tersebut.

Acara tersebut tidak terlepas dari upaya Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta dan Wakilnya I Ketut Suiasa, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini dengan mengintensifkan pelaksanaan promosi pariwisata dengan memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal.

Kegiatan tersebut akan dimeriahkan dengan pementasan tarian massal serta pemilihan putra-putri bahari maupun pemilihan “King and Queen” bagi wisatawan mancanegara. “Wisatawan mancanegara ikut dilibatkan dalam ajang pemilihan raja dan ratu bahari yang didaftarkan melalui hotel tempat masing-masing menginap,” tutur I Made Badra.

Berbagai Kegiatan Festival Bahari selama tiga hari itu diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk di antaranya memancing ikan dan bermain papan selancar (surfing). Selain itu juga digelar International Dragon Boat Federation (IDBF) yang melibatkan perwakilan dari sejumlah negara.

Sumber: https://www.koran-jakarta.com/ tanjung-benoa-tetap-memikat/

Leave a Comment


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.